1.1.16

Memori


Seberapa banyak waktu yang mesti diluangkan ketika menggambar yaitu karya atau buatan kita sendiri yang kemudian diidamkan disukai banyak orang. Asal tahu saja, ada kesenangan tersendiri begitu. 

Dalam sebuah tulisan dikatakan jangan memberatkan pikiran, lakukan dengan santai hingga kelewatan, yang pada akhirnya kadang nggak begitu srek. 

Ini sama dengan ide dalam otak kita, seberapa mampu mengeluarkan banyak hal, dan sungguh di sinilah kekaguman akan pencipta, jumlah penyimpanan mencapai 180 quintillion bit atau perkiraan 280.000.000.000.000.000.000, MasyaAllah. 

Fabi`ayyi `ala irobbikuma tukadziban 

Cobalah untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang, tidakkah kita memupuk pahala agar meraih rahmatnya. 


17.9.15

Menjaring Pikiran


"Belajar tak sesusah yang dikirakan, ketika muncul pikiran itu, cari jalan keluarnya." ucapku pada siswa. 

Ketika saya melangkahkan kedua kakiku ke dalam ruangan tersebut, yang mesti saya aplikasikan metode pembelajaran baru agar membuat mereka yakin dengan pelajaran yang sulit menurutnya. terlebih dahulu tanya jawab antar pendidik dan siswa sebagai energi motivasi di awal dimulainya pembelajaran. 

Bermain sambil belajar perkatakaan yang terdengar enak ditelinga mereka, hasilnya keriuhan menggema, metode jaring pikiran namakan saja seperti itu, 

Siswa menyiapkan selembar kertas kosong yang telah dibagi dua atau sesuai dengan rencana pembelajaran. Kertas pribadi tersebut akan beralih ke siswa lain dan begitu seterusnya hingga soal usai lalu hasil jawaban yang tertulis bentuk kemampuan siswa tersebut. 

"Pertanyaan andaikata tak sesuai harapan (nilainya)?" 

Tak ada yang tak mungkin sebab proses pembelajaran membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menghitung kemampuan. dan sebetulnya yang dinilai adalah sejauh manakah pemahamannya dan apakah mereka mampu menerapkan. 

13.9.15

Mengecek Daftar Kehadiran (Seberapa Jujurkah)


Sediakan daftar hadir, taruh di tempat yang bisa dilihat oleh para peserta didik, reaksinya seperti apa, langsung mengambil atau menunggu dipanggil.

"Cek siapa saja yang hadir,"
"Tulis kehadiranmu sendiri."
"Beri keterangan jika ada yang tidak jelas kehadiran kawanmu."

Ketika menyampaikan kalimat perintah itu, dan peserta didik melakukannya dengan baik, dengan jumlah yang sekian puluh perkelas, dapat dikatakan maju sesuai harapan. 

Dengan jumlah sekian puluh peserta dalam kelas, bukan tidak mungkin pencapaian yang ditetapkan yakni kesadaran, keahlian, kecakapan dan semua bergantung dari cara pendidiknya. 

12.9.15

Sumringah


Pernahkah kita membuat sebuah karya yang dikerjakan sepenuh hati dan hal tersebut ditujukan kepada orang yang kita sayangi, selama proses pembuatannya tak menginginkan melukainya justru menyembuhkannya, bahagia tentunya. Lebih sumringah lagi jika hal itu jelas ditulis atas namanya :D 


Komunikasi Si "Alim


Apa enaknya menghabiskan sekian jam lamanya berhadapan dengan persegi panjang bergambar dan isinya beragam kata lalu dipasarkan ke khalayak ramai. Sebab senengkah, puaskah, sukakah, atau semacamnyakah. Kalau denger kata kayak gini, buat miris perasaan juga kesemsem sama lontarin ini kalimat, kayak tidak menghargai hasil buatan orang saja, heheh. Malahan mungkin ditaruh saja dirak, untung~untung kalau disingkirkan kotoran yang nempel, apa jadinya kalau dibiarin bisa~bisa ogahan didekati apalagi dibaca. 

Rabb memberi tiap insan untuk berpikir juga menentukan arah pilihannya, yang mana jika sudah ia tetapkan, nggak bakalan jauh beda dengan hasil tulisannya itu, Nah dari situlah kita sebagai makhluk yang sekian banyak jumlah memiliki pengalaman yang tentu saja berbeda dari yang lainnya, dan terpisah dari tempat berbeda. Semacam tumbuhan yakni simbosis mutualisme kali. 

Ketika dibukukan lalu dikonsumsi oleh orang lain sebenarnya juga sudah mengambil pengetahuan mereka, sebab ia akan melakukan tindakan komunikasi balik, keahlian orang "alim, selamat. 

10.9.15

Menerka Benda-benda



Kalau dalam pembelajaran beri beberapa kata-kata benda yang ada disekitar atau yang pernah dialaminya, biasanya untuk menyuruh membuat kalimat dapat terselesaikan dengan mudah. Anggaplah ia pernah memainkan piano, satu kata benda tersebut akan muncul banyak kata lain nada, jumlah tuts, juga oktaf, 

Beberapa peserta didik bertanya untuk menyakinkan dirinya. 

"kalau seperti ini," 
"bagaimana kalau begini." 
"bisa ini saja." 

Jika sudah seperti itu, jumlah yang ditetapkan untuk menulis melebihi yang disuruhkan, Menandakan apa yang ia minati kadang muncul hal-hal yang tak terduga, yang bahkan peserta didik itupun bergumam "ya ya" sambil mengangguk.   

7.9.15

Mandirinya SiswaMu


Berguru dari sembilan ratus orang, menjual atap dan kayu dari rumahnya, salah seorang imam yang tersohor Malik bin Anas. Di antara untaian hikmahnya :

"Seorang pelajar mempunyai hak untuk mendapatkan rasa tenang dan takut. Ilmu akan baik bagi siapa yang diberi kebaikan darinya. Sesungguhnya kebahagiaan seseorang akan timbul bila diberi taufik untuk melaksanakan kebaikan, dan penderitaan seseorang akan timbul bila selalu tergelincir dan salah."

"Tidak layak seseorang untuk berbicara tentang sesuatu yang ia malu untuk mengatakannya, dan tidak layak untuk berjalan untuk memenuhi hajat yang ia malu untuk itu."

Apa!!!!
Membelalak tatkala mengetahui kesungguhan beliau, secara gitu ketaatan, ketakwaan, keyakinan dan d el d el. 

Mendidik seseorang seperti memberi asupan makanan yang baik. Ketika seorang siswa terus bergumam, lalu diikuti siswa lain, tampak nyata jika yang bersuara pertama kali menjadi sorotan kali ya, hehehe. Bijaksananya pendidik apabila membiarkan menumpahkan pengetahuan nya lalu diarahkan bahwa "seperti ini loh yang bener." Maka selebihnya urusan siswa tersebut, seakan mengajarkan untuk mandiri (mondar~mandir sendiri).